Acara Gamabasis 2015 : Bioma (Biologi Masuk Desa)


Momen-momen bisa berkunjung ke daerah yang jauh dari perkotaan memang ditunggu-tunggu bagi mereka yang gemar bersosialisasi. Sebab yang terpikir pastilah, apakah ada sesuatu dari diri saya yang bisa dibagikan untuk mereka? Apakah ada yang belum mereka ketahui?

Hal itu semata-mata bukan untuk unjuk betapa pintarnya kita, sama sekali tidak. Hal itu jelas, karena saat kita memasuki suatu desa, kita tidak mungkin tidak belajar apa-apa. Umumnya di desa memiliki hawa kekeluargaan yang kental, kebersamaan, dan kepercayaan yang kuat. Belum lagi dengan segala macam keindahan dan sambutan yang hangat. Tentulah kita harus membalasnya, bukan? Lebih jauh lagi, sebaik-baik mahasiswa adalah yang paling bermanfaat untuk masyarakatnya. Hehehe, itu kata-kata admin sih.

Urusan pengetahuan, ini hanya masalah keberuntungan saja. Mereka dilahirkan, bekerja, dan kebetulan membangun keluarga di sana, jauh dari pusat kota yang notabene menjadi markasnya kemajuan suatu daerah. Itupun kita tak bisa mengatakan mereka kurang beruntung.Tapi mereka bukanlah orang-orang bodoh. Jika ingin melihat manusia yang benar-benar manusia, berkacalah pada kehidupan di pedesaan. Sedangkan kita, kebetulan saja dilahirkan di tempat yang berkecukupan. Beberapa diantara kita mungkin tidak kuliah dengan mudah, tapi melalui banyak perjuangan. Setelah jadi mahasiswa, adakah yang bisa kita kerjakan untuk masyarakat sebagai bukti pembelajaran kita bermakna?

Inilah yang hendak disajikan oleh Bioma. Biologi Masuk Desa. Bioma tahun ini difokuskan pada 3 hal, pemanfaatan kekayaan daerah, pelatihan kepemimpinan untuk anak-anak sekolah, dan kesehatan masyarakat.

1. Bioma Pengabdian
Bioma pengabdian dikhususkan untuk pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran ibu-ibu. Kegiatan yang dilakukan adalah memanfaatkan "kelebihan" dari potensi alam yang tidak didayagunakan menjadi kerajinan atau makanan yang bernilai ekonomis.

Kegiatan bioma pengabdian dilakukan dua kali, yakni di tanggal 27 dan 29 Januari 2015. Di pertemuan pertama yang dilakukan adalah pemanfaatan tahu dan tempe untuk dijadikan bakso dan sosis. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 orang dengan pemateri dosen pendidikan biologi, yakni Bu Titin. Di pertemuan kedua adalah pemanfaatan sisik ikan untuk dijadikan bunga. Simulasi ini dilakukan oleh anak himbio sendiri dan dipimpin oleh Tiffeni Ardina.

"Kesannya.. senang sekali.. karena bisa mengimplementasikan langsung teori yg telah didapat didalam kampus ke masyarakat secara nyata..,ibu-ibu nya sangt senang.. malah ada yg minta resep makanan lain...heehe" begitu Tesa Manisa, penanggung jawab acara ini memberikan komentarnya.






2. Bioma Pendidikan
Bioma Pendidikan berbentuk training untuk siswa SMP dan SMA. Hal ini dikarenakan di sekolah-sekolah padang tikar, beberapa diantaranya baru merintis OSIS dan organisasi sekolah lainnya. Training kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai tonggak awal kepercayaan diri siswa siswi, sebelum kelak akan memasuki dunia masyarakat atau ketika melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

Peserta bioma pendidikan mencapai 59 orang dan semuanya sangat antusias. Materi-materi dan games yang diberikan berkenaan dengan memanajemen waktu, manajemen diri, dan Organisasi. Pemateri berasal dari internal Himbio yang dipilih, yakni Agustin Nur Intan Yanuarini dan Deden Triono yang berasal dari bidang PSDM Himbio dan Atika Wahyu Nurwani dari bidang Pengabdian Kepada Masyarakat.

Acara berlangsung selama dua hari berturut-turut dan begitu ramai, hingga ruangan nyaris tidak muat. Antusiasme ini sangat dinanti-natikan oleh kami, sebab inilah bukti bahwa masih banyak anak berpotensi. Kita semua bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa. Penanggung jawab acara ini adalah Gita Faramita.





3. Bioma Kesehatan
Bioma Kesehatan berbentuk seminar gizi dan cek kesehatan gratis. Seminar gizi mengambil pemateri dari puskesmas Padang Tikar yakni Ibu Ani. Bu Ani menjelaskan tentang gizi keluarga sehari-hari sedangkan cek kesehatan dilakukan oleh panitia internal himbio yang juga merupakan penanggung jawab acara ini, yakni Atika Wahyu Nurwani.

Bioma kesehatan dilaksanakan satu hari, dan pengambilan hasil cek kesehatan diambil di lingkungan camp keesokan harinya. Kesan kami sangat baik pada Puskesmas Padang Tikar, sebab staf-staf Puskesmas tersebut begitu ramah dan penuh perhatian. Sehingga acara ini pun dapat dilaksanakan dengan lancar. Bahkan mereka memutuskan untuk membeli alat cek kesehatan seperti yang dibawa panitia untuk kemudian digunakan di puskesmas secara berkala untuk mengecek kesehatan masyarakat setempat.


Itulah 3 dari acara gamabasis : ) Kami sangat bahagia bisa melakukan sesuatu untuk masyarakat. Terima kasih gamabasis! (dmp)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Ilmuan Biologi Muslim yang Dilupakan Sejarah

BIOPERS : CYBER BULLYING

BioInfo : Entognatha, Heksapoda yang bukan serangga